Sabtu, 31 Agustus 2013

bentuk interaksi sosial RSBI



Bentuk Interaksi Sosial
Forms of Social Interaction
Interaksi Sosial Asosiatif
Associative Social Interaction
                Interaksi social asosiatif merupakan bentuk interaksi social yang menghasilkan kerja sama.
                This interaction will create cooperation.
Ada beberapa bentuk proses social asosoatif, yaitu sebagai berikut.
There are some forms of assosiative social process like the following.
1.       Asimilasi (Assimilation )
Asimilasi merupakan proses ke arah  pihak merasakan adanya kebudaaan tunggal sebagi milik bersama.
Assimilation is an acculturation process in which each parties involved feels the presence of one common culture.
Asimilasi akan terjadi apabila;
Assimilation will occur when;

a.       Ada perbedaan kebudayaan antara kedua belah pihak.
There are different cultures in both parties.
b.      Ada interaksi intensif antara kedua belah pihak.
There is intensive interaction between both parties.
c.       Adanya proses saling menyesuaikan.
There is mutual adapting pocess.
Beberapa Faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, yaitu sebagai berikut;
Some factors that can facilitate assimilation are as follows;
a)      Sikap dan kesediaan bertoleransi.
Will to be in tolerance.
b)      Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
Appreciation toward foreigner and his/her culrute.
c)       Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya.
Similarity in many cultural elements.
d)      Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang.
Equual economic opportunity.
e)      Keterbukaan golongan penguasa.
Transparency of the ruling power.
f)       Perkawinan campuran.
Mixed marriage.
g)      Adanya musuh bersama dari luar.
External collective enemy.
Sementara itu, faktor penghambat asimilasi antara lain seperti berikut ini;
Meahwhile, the demotivating factors of assimilation are as follows.
a)      Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok lain.
Cultural isolation from another group`s culture.
b)      Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok lain.
Very little information regarding other groups` culture.
c)       Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain.
Anxiety toward the power of another culture.
d)      Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu.
Superiority toward another culture.
e)      Adanya perasaan in-group yang kuat.
Strong in-group feeling.
f)       Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah.
Physical differences.
g)      Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok.
Inter-group interest different.
h)      Adapan diskriminasi.
Discrimination.
2.       Koorperasi / kerja sama ( Cooperation )
Koorperasi merupakan kerja sama antara beberapa kelompok social yang ada sebagai upaya mencapai tujuan bersama.
Cooperation is the practice of cooperating among the existing group as an effort to reach common goal.
Pada masyarakat kota yang sudah begitu kompleks struktur kemasyarakatannya, pola kerja samanya didorong oleh motivasi berikut ini;
Townsmen with very complex social structure have their cooperation pattern motivated by the following drives;
a.       Memperoleh keuntungan ekonomis secara efektif dan efesien.
Earning economic rofit effectively and efficiently.
b.      Menghindari persaingan bebas, maka dibenuklah semacam asosiasi atau perserikatan, baik di bidang ekonomi, politik, kesenian, keolahragaan, dan lain-lain.
Avoiding free competition then comes some associations in many sectors like economy, politic, art, sport, etc.
c.       Menggalangkan persatuan dan kesatuan bangsa di bidang beda Negara dan cinta tanah air.
Mobilizing national unity in state defense and motherland devotion.
Bila ditinjau dari elaksanaannya, ada beberapa bentuk kerja sama dalam masyarakat, yaitu;
Based on the implementation, there are some forms of social cooptation, namely;
a)      Tawar-menawar, yaitu kerja sama yang ada sebagai hasil kesepakatan tawar-menawar antara kedua belah pihak.
Bargaining, which is the exiting cooperation as the result of bargaining deal between two parties.
b)      Kooptasi, yaitu prosesmembujuklawan untuk mengikuti pendapat kita.
cooptation, which is a process to persuade the opponent to agree with our opinion.
c)       Koalisi, yaitu kerja sama antar kelompok untuk mencapai tujuan yang sama, meskipun diantara mereka terjadi perbedaan-perbedaan struktural.
Coalition, which is a inter-group cooperation to reach common goal not regarding some structural differences among them.
d)      Patungan, yaitu usaha bersama utuk melakukan suatu kegiatan, demi keuntungan bersama yang kelak dibagi secara merata dengan cara saling mengisi kekurangan masing-masing.
Joint venture, joint business for joint profit that will be proportionally shares by filling each party`s shortage complementarily.
3.       Akomodasi ( Accommodation )
Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antarindividu dan antarkelompok untuk meredakan pertentangan.
Accommodation is a social adaptation process in interpersonal and inter-group interactions to calm any conflict.
Akomodasi bertujuan untuk;
It aims at;
a.       Mengurangi perbedaan pandangan.
Reducing view difference.
b.      Mencegah terjadinya ledakan konflik yang mengarah pada benturan fisik.
Preventing conflict that will cause physical collision.
c.       Mengupayakan terjadinya akomodasi dalam masyarakat yang dipisahkan oleh system kelas atau kasta.
Seeking accommodation in a society with class/caste system.
d.      Mengupayakan terjadinya proses pemauran diantara kelompok kesukuan atau ras.
Seeking assimilation among races or tribes.
Beberapa bentuk akomodasi, yaitu;
Some forms of accommodation, they are as follow;
a)      Pemaksaan; bentuk akomodasi yang terjadi karena paksaan fisik maupun psikologi.
Coercion; coercive accommodation process physically or psychologically.
b)      Kompromi ; penyelesaian sengketa dengan mengurangi tuntutan kedua belah pihak.
Compromise; dispute solution by reducing claim from both parties to have an agreement point.
c)       Penggunaan jasa perantara; keberadaan pihak hanya sebagai penasehat.
Mediation; it position is only as an advisor.
d)      Penggunaan jasa penengah; orang yang dipilih oleh kedua belah pihak.
Arbitration who is appointed by both parties.
e)      Peradilan; penyelesaian perkara melalui pengadilan.
Adjudication; dispute solution through court.
f)       Toleransi; akomodasi tanpa persetujuan formal.
Tolerance; an accommodation without formal agreement.
g)      Konsiliasi; mempertemukan keinginan-keinginan kedua belah pihak agar tercapai persetujuan.
Conciliation; an accommodation form that makes serious efforts to confront the wishes of the disputed parties for a common agreement.
h)      Stalmate; kekuatan seimbang jadi menghentikan perselisihannya.
Stalemate; they have equal power so they decide to cease their dispute.
4.       Akulturasi
Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
Acculturation is a social process held after a culture adopts some new elements of a different culture wihtout omitting the original one.
Interaksi Sosial Disosiatif
Dissociative Social Interaction
Inteaksi disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan suatu perpecahan.
Dissociative interaction is a form of social interaction that results in disunity.
Beberapa bentuk proses sosial disosiatif, yaitu sebagai berikut;
Some of their forms are as follows.
1.       Kontraversi
Contravention
Kontraversi adalah proses sosal yang brada di antara persaingan dan pertentanngan/konflik.
Contravention is a socialprocess between competition and conflict.
2.       Persaingan
Competition
Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana individu-individu saling bersaing untuk mencari keuntungan.
Competition is social process where individuals compete each other to find profit.
Fungsi positif dari persaingan;
Competition has some positive functions like the following;
a.       Menyalurkan aspirasi secara kompetitif.
Transferring aspiration as competitively.
b.      Menyalurkan daya kreativitas.
Transferring dynamic creativity and flighting spirit.
c.       Sebagai alternatif untuk menyalurkan keinginan-keinginan masyarakat.
Serving as an alternative to transfer public desire.
d.      Mengadakan seleksi agar dapat menempatkan individu sesuai dengan kedudukan, peran, serta kemampuan.
Holding selection to place individual that fit his/her position, role, and capability.
e.      Menghasilkan pembagian kerja.
Doing a work specialization.
3.       Pertentangan
Conflict
Konflik adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan cara menentang pihak lawan dengan menggunakan  ancaman atau cara-cara kekerasan.
Conflict is a social process where individual or group tries to achieve their goal by opposing the oppnentusing threat or violation.
Sebab munculnnya pertentangan;
The caus of conflict;
a.       Peredaan pendapat antarindividu.
Different opinion.
b.      Perbedaan kebudayaan.
Culture different
c.       Penbedaan kepentngan.
Different interest.
d.      Perubahan sosial.
Social change.
Akibat dari pertentangan sosial;
Consequences of conflik;
a.       Timbulnya solidaritas.
Solidarity.
b.      Goyahnya persatuan kelompok.
Disturbed group unity.
c.       Perubahan kepribadian individu yang mengalami konflik.
Personality change of the individual having conflict.
d.      Hancurnya harta benda atau korban manusia.
Destroyed property or human victims.
e.      Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
Accommodation, domination, and the subjection of one party to another.
Sifat Interaksi Sosial
Nature of Social Interaction
1)      Hubungan Antarstatus
Inter-status Relationship
Hubungan antarstatus adalah hubungan antara dua belah pihak dalam masyarakat yang berbeda dalam satu lingkungan organisasi yang bersifat formal.
Inter-status relationship is two-way relation in a society whinti a formal organization that makes each party holding interaction based on their status.
Ciri-ciri hubugan antarstatus;
Characteristics of inter-status relationship;
a.       Masing-masing pihak berpijak pada statusnya.
Each party stands on this/her status
b.      Bentuk hubungan tersebut didasarkan pada aturan yang berlaku.
The relationship is based on the effective  regulation.
c.       Toleransi bersifat terbatas.
limited tolerance.
d.      Bentuk-bentuk hubungan lebih bersifat formal.
more formal relation.
e.      Adanya sanksi terhadap penyimpangan.
Sanction imposed on deviated interation from the effective regulation.
2)      Hubungan Antarkepentingan
Inter-interest Relationship
Hubungan antarkepentingan adalah hubungan antarpihak di dalam masyarakat yang berorientasi pada terpenuhinya kepentingandari masing-masing pihak.
Inter-interest relationship ia an inter-party relationship in a needoriented society.
Ciri-ciri dari hubungan antarkepentingan;
The characteristics of inter-interest relationship;
a.       Masing-masing pihak berpijak pada kepentingan masing-masing.
Each party stand on their own interests.
b.      Bentuk hubungan cenderung bersifat formal.
The relationship tends to be formal.
c.       Didasarkan pada norma-norma tertentu yang telah disepekati.
Based on certain agreed norms.
d.      Solidaritas relatif lebih tinggi.
Relatively higher solidarity.
e.      Masing-masing tidak meiliki kepentingan yang sama.
Each party hass the same interest.
3)      Hubungan Kekeluargaan
Kinship Relationship
Hubungan kekeluargaan adalah hubungan yang terjadi antarpihak di mana masing-masing masih mempunyai hubungan darah.
Kinship relationship is an interpersonal among parties who are relatives.
Ciri-ciri dari hubungan kekeluargaan;
The characteristics of kinship relationship;
a.       Masing-masing  pihak masih ada hubungan darah/kekerabatan.
The parties are all relatives.
b.      Hubungan bersifat nonformal.
non-formal relationship.
c.       Solidaritas sangat tinggi.
Very high solidarity
d.      Setiap interaksi tidak didasarkan pada peraturan yang berlaku.
Every interaction is not based on the effective regulation.
e.      Masing-masing pihak saling memanjakan.
The parties spoil each other.
4)      Hubungan Persahabatan
Friendship Relationship
Hubungan persahabatan adalah hubungan antara dua atau lebih pihak di mana masing-masing sangat mendambakan adanya komunikasi yang saling menguntungkan untuk menjalin suatu hubungan yang sedemikian dekat atau keakraban.
Friendship relationship is when two or more parties really expect a mutually beneficial communication to make a close relationship.
Ciri-ciri hubungan persahabatan;
The Characteristics of friendship;
a.       Bentuk hubungan dapat bersifat formal atau nonformal.
The relationship can be formal or non-formal.
b.      Masing-masing pihak saling mengupayakan agar hubungan tetap harmonis.
Each party manages harmonious.
c.       Solidaritas sosial tinggi.
High social solidarity.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar