Indah pada waktunya
Pagi
ini ada seorang gadis cantik melangkah memasuki gerbang sekolah. Gadis itu
mengenakan seragam sekolahnya seperti yang lainnya hanya saja seragam yang ia
kenakan lebih panjang hingga perhelangan tangan dan dibawah mata kaki. Tak seperti
gadis umumnya yang memasuki gerbang sekolah dengan rambut terikat, gadis itu
menutupi seluruh rambutnya dengan jilbab sampai ke dadanya, tetap tak
mengurangi kecantikan gadis itu. Gadis itu memiliki kulit yang kuning langsat,
dagu yang tak terbelah, bibir yang tipis, hidung yang mancung, dan mata yang
berbinar dihiasi bulu matanya yang panjang. Senyumnya tak pernah hilang dari
wajahnya.
Gadis itu
bernama Nissa, Seperti namanya yang lembut, sifat gadis itu juga tak kalah
lembut. Dia adalah gadis yang solehah, meskipun begitu dia juga pintar dalam
hal akademik. Nissa baru memasuki ajaran baru, semuanya berjalan dengan lancar
,dia selalu ramah, sabar dan suka menolong. Harinya begitu indah sampai hari
itu tiba. Hari yang mampu membuatnya mengeluh dan hampir menangis.
Hari itu
adalah hari dimana setiap siswa akan dimasukkan dalam suatu organisasi. Nissa
adalah gadis yang baik tentu saja dia berharap akan masuk dalam organisasi yang
baik pula, tapi sepertinya pemikirannya tidak sama dengan apa yang dipikirkan
oleh guru pembimbing. Mereka justru memasukkan Nissa kedalam organisasi yang
tak sesuai harapannya. Dalam organisasi itu Nissa bisa melihat para anggotanya
yang tidak tau sopan santun, nakal , dan sikap-sikap yang buruk. Hal itu
membuat Nissa bingung apa yang sebenarnya dipikirkan oleh guru pembimbingnya.
Organisasi itu sungguh tidak cocok untuknya. Dan saat Nissa menyampaikan
pendapatnya, dia tertegun dengan jawaban yang ia terima.
“Maksud
dari kami memasukanmu kedalam organisasi itu karena kami berharap kamu bisa
merubah mereka yang ada didalamnya untuk menjadi manusia yang lebih baik”
Sejak
saat itu Nissa selalu berusaha dan berusaha untuk bertahan dalam organisasi
itu, berbagai cara sudah ia lakukan untuk membuat orang dalam organisasi itu
menjadi lebih baik. Waktu yang dia sepakati dengan guru pembimbing untuk
bertahan dalam organisasi itu selama satu bulan. Jika selama satu bulan tidak
ada yang bisa Nissa lakukan maka dia boleh meninggalkan organisasi itu.
Menjadi
titik putih dalam kertas hitam bukanlah hal yang mudah bagi Nissa, gadis itu
lelah banyak menderita setelah bergabung
dalam organisasi itu. Mereka yang didalam organisasi itu masih saja seperti
dulu , seakan kehadiran dan usaha Nissa selama ini tidak membuahkan hasil
apapun. Nissa mulai lelah dan putus asa.
Satu bulan
telah berlalu, Nissa telah memantapkan niatnya untuk pergi dari organisasi yang
membuatnya menderita itu. Di rumahnya, Nissa merapikan jilbabnya. Hari ini
adalah hari yang ditunggu Nissa, entah kenapa Nissa begitu bersemangat
berangkat sekolah hari ini. Itu karena hari ini dia akan meminta ijin untuk
keluat dari organisasi itu. Saat Nissa ingin berangkat sekolah pintu rumahnya
diketuk, tidak ada orang dirumah jadi Nissa sendiri yang harus membukakan
pintu. Dan apa yang dilihatnya dibalik pintu membuatnya kaget.
Dibalik
pintu, ada gadis cantik yang tengah berdiri, gadis itu tersenyum manis membuat
cekungan dipipinya. Nissa sudah begitu hafal dengan tanda itu. Tanda itu milik
salah seorang gadis yang ada dalam organisasi yang akan dia tinggalkan, karena
merasa tak sanggup lagi berhadapan dengan mereka. Tapi gadis yang ia lihat saat
ini mengenakan baju yang sama dengan dirinya. Baju lengan panjang lengkap
dengan jilbab yang terpasang sempurna.
Nissa
hanya bisa diam, tak mampu untuk berkata-kata. Matanya kini terasa memanas, dan
dia bisa merasakan air mata menggenang disudut matanya. Nissa menahan air mata
itu agar tidak jatuh. Semua itu karena Nissa belum bisa mempercayai matanya
sendiri. Tiba-tiba Gadis dihadapanya itu berkata. Hanya satu kata, tapi mampu
membuat air mata Nissa keluar dari bendunggannya.
“Assalamu’alaikum”
Dan
saat itulah Nissa memeluk gadis itu. Nissa hanya menjawab sambil berbisik
dengan pelan masih memeluk gadis itu.
“Walaikumsalam”
Pupus
sudah rencana Nissa yang ingin meninggalkan organisasi. Nissa sadar sebenarnya
ada gunanya dia dalam organisasi. Sekarang Nissa tahu bahwa yang dia lalukan
tidaklah sia-sia, membuahkan hasil. Semuanya telah terbukti dengan kehadiran
salah satu temannya dari organisasi yang memilih memakai jilbab.
Semuanya
yang Nissa lakukan tidaklah sia-sia, Dia hanya perlu bersabar dan bertahan, dan
semua yang telah dikerjakannya akan membawa perubahan.
The
End
(Rossalia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar