20 Kasus Defteri, Siswa
di Vaksin Serempak
WN-Di Grobogan
telah terjadi 20 kasus Defteri, karenanya Siswa diberi vaksin DPT secara
serempak pada, Rabu (3/10). Di SMA N 1 Purwodadi juga dilakukan penyuntikan
agar siswa mempunyai antibody terhadap penyakit yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtrerie tersebut.
Pemvaksinan dilakukan oleh Tim Puskesmas Purwodadi 1, yang berjumlah enam
orang.
Tim
Puskesmas Purwodadi 1 melakukan pemvaksinan kepada seluruh siswa kelas 10 di
SMA N 1 Purwodadi, karena memang pemerintah hanya memberikan subsidi berupa
Vaksin DPT pada anak yang berumur 2-15 tahun saja. Mereka memasuki setiap
kelas, agar tidak menyebabkan kegaduhan dan mengganggu kelas lainnya. Karena
penyakit Defteri sangat berbahaya, jadi dari pihak sekolah menghimbau bagi
siswa kelas 10 untuk bersedia di vaksin.
Eni Fitriani
salah satu bidan dari Tim Puskesmas Purwodadi 1 mengatakan bahwa penyakit
Defteri yang sedang menyerang Kabupaten Grobogan sudah berkembang sangat pesat
dibandingkan dengan daerah-daerah lain. Bahkan Kabupaten Grobogan menduduki peringkat
pertama se-Indonesia dengan jumlah kasus yang terjadi.
“Gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit ini adalah panas, dan sariawan. Kemudian akan ada
benjolan di tenggorokan yang mengganggu pita suara dan mengakibatkan kebisuan.
Jika penyakitnya sudah parah maka dapat juga mengakibatkan kematian,” cecar Eni
Fitriani saat ditanya tim Widya Nirwana beberapa waktu lalu.
Disamping
itu, banyak siswa yang antusias dengan penyuntikan Vaksin DPT ini, namun ada
juga diantara mereka yang terlalu tegang saat menghadapi jarum suntik sehingga
menyebabkan efek yang kurang baik bagi siswa itu sendiri. Bahkan diantara
mereka ada yang menjadi lemas setelah pemvaksinan.
Salah satu
siswa tersebut adalah Dinda (15) kelas X4. Dinda sendiri yang mengatakan bahwa
dirinya terlalu tegang saat akan disuntik. Alhasil setelahnya, tubuhnya menjadi
lemas dan kepalanya pusing, dan segera diperiksa lebih lanjut oleh dokter.
“Saya memang
sangat tegang saat itu. Ditambah lagi ternyata saya kekurangan zat besi
sehingga kondisi saya bisa drop seperti ini, tapi kata dokter tidak apa-apa,”
tutur Dinda, setelah diperiksa dokter.
(Rossalia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar